DENGAN KECERDASAN JIWALAH MANUSIA MENUJU ARAH KESEJAHTERAAN

Sunday 23 March 2014

Guru Jadi Urusan Bersama Pusat dan Daerah

share ya :


Jakarta, Kemdikbud – Pengelolaan guru tidak perlu ditarik secara sentral atau di pemerintah pusat. Pengelolaan guru harus dilakukan bersama-sama antara pusat dan daerah. Untuk itu revisi terhadap Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah sangat dinantikan. Jika tidak, maka pengelolaan guru akan terus bermasalah.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan, dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Syawal Gultom di Jakarta, Kamis (6/3). Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam diskusi Komisi III Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2014 yang membahas tentang pelatihan guru terkait implementasi Kurikulum 2013.

“Tidak perlu harus ditarik semua ke pusat. Harapan kita, ini menjadi urusan bersama.  Misalnya, untuk perencanaan menjadi tanggung jawab pusat, penilaian kinerja juga menjadi urusan pusat, sementara pemberdayaan guru menjadi tanggung jawab bersama-sama,” kata Syawal.

Dalam kesempatan tersebut, Syawal yang didampingi Kepala Pusat Profesi Pendidik, Unifah Rosyidi juga mengatakan, perubahan kurikulum seperti apapun akan mudah diantisipasi oleh guru, jika pembinaan terhadap guru berjalan dengan baik. Apalagi, lanjut Syawal, Kurikulum 2013 memiliki perubahan yang cukup revolusioner dalam proses pembelajaran, sehingga diperlukan perubahan pola pikir, pengetahuan, dan keterampilan, serta sikap guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.

“Oleh sebab itu, kita tidak sekadar berbicara pelatihan guru, tetapi juga kerangka besar pembinaan profesi guru secara utuh agar kelak guru mampu mewujudkan orang-orang bertanggung jawab yang memiliki potensi, seperti tujuan pendidikan kita,” papar Syawal.

Perubahan yang revolusioner tersebut, salah satunya terjadi pada bentuk penilaian peserta didik. Jika sebelumnya lembar rapor siswa cukup ditulis dalam bentuk kuantitatif-numerik, kini kualitatif-deskriptif. “Ada guru yang bilang bahwa ini tidak mudah. Memang tidak mudah. Tapi lama kelamaan, saya yakin mereka akan terbiasa mengerjakan ini,” ungkapnya.

Beratnya beban guru dalam mengajar dan mengevaluasi peserta didik, perlu didukung dengan kompetensi guru. “Maka, perlu model pembinaan guru yang revelan, supaya menjawab kebutuhan kompetensi guru di kurikulum yang baru itu. Yang kita inginkan adalah model pembelajaran berkelanjutan,” tambah Syawal.

Diskusi komisi III dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Syamsulrizal. Peserta diskusi terdiri atas kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan sejumlah kepala dinas pendidikan provinsi, dan kabupaten/kota. Hasil diskusi akan dipaparkan Jumat (7/3) sebelum kegiatan tahunan RNPK 2014 ditutup. \


referensi artikel : Kemdikbud.go.id

Newer Post Older Post Home

1 comments:

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

Post a Comment